Cari Blog Ini

Rabu, 25 Februari 2009

Estetika Ikhlas

Ikhlas... Mmm... Pernah gak nonton film "KIAMAT SUDAH DEKAT" [versi film ya]. Dalam film ini yang menarik adalah tentang ilmu ikhlas, yang ternyata dalam segi tinjauan teoritis, tidak memiliki makna. Huh... Dulu, waktu nonton film ini, aku hanya berkomentar "Alaaah, mau ikhlas aja repot". Dulu, dalam pandangan aku, IKHLAS itu gak punya esensi apa-apa. Ya kalau bukan jodoh, mau gimana, ikhlas aja, trus cari yang lain, hehehe. Sekarang, semua itu berbalik, ketika sebuah kondisi mengharuskan untuk menuntut sebuah keikhlasan, oh godness... It was very hard... Peperangan dengan diri sendiri itu luar biasa sulit. Kesombongan dan nafsu, adalah sebuah kombinasi yang mengkhawatirkan, yang bisa saja mempersulit proses untuk menuju esensi ikhlas. Sekarang di usia yang hampir 1/4 abad, aku baru faham bahwa "untuk menjadi seorang yang ikhlas menerima apapun, itu sangat sulit". ..

Terlambat memang untuk memahami ini semua, tapi aku bersyukur, mampu untuk melewati proses yang sedang berjalan ini. Let Share about this...
'
Sekarang aku mau bercerita tentang seorang teman, yang saat ini berusaha untuk ikhlas terhadap takdir yang telah diberikan kepadanya. Dan ini tentan
g cinta...

Hubungan yang terjalin, menimbulkan banyak rasa, rasa sayang, rasa nyaman. Beberapa kali hubungan mereka diuji, mulai dari jarak yang jauh memisahkan mereka, komunikasi yang sepertinya barang langka, culture keluarga yang sangat berbeda jauh, sampai perbedaan kulit [hahahah, peace bro]. Tapi ketika mereka menyelaraskan hati, semuanya tampak menyenangkan. Sampai pada titik ketika mereka harus berpisah, karena takdir. Mereka tidak ingin menentang apapun lagi, mereka ingin membiarkan hati itu menjadi bagian dalam sebuah patri cinta indah, yang bisa tetap dikenang... Awalnya, riakan sampai dengan terjangan menguras a
ir mata. Dan itu adalah sebuah mantra peperangan yang hanya bisa diterawang dalam batin emosi. Sampai pada titik ketika dia bertasbih dan mengadu pada Robb yang maha sempurna. Ketenangan itu seperti melelehkan larva panas.. Akhirnya, keikhlasan itu datang. Walaupun ia datang dengan durasi waktu yang sangat panjang, walau harus merasa detik demi detik kesakitan, tapi kekuatan itu datang... Dan sekarang, mereka mejadi pemenang. Mereka ikhlas dengan takdir mereka. Terpisah sebagai sepasang kekasih, tetapi bersatu sebagai saudara.

Ikhlas akan datang, ketika kita bersujud, ketika mengadu kepada Dzat yang Maha Mengatur segalanya... Dialah dzat yang mampu membolak-balikkan hati.. Jadi biarkan DIA tau segalanya..

Huhh...
Blog pertama kok jadi melankolis yaaa...
mmm.. Aku hanya ingin memberikan gambaran, untuk semua orang yang sedang berjuang menjadi hamba yang Ikhlas... Jangan takut untuk berkeluh kesah.. Melawan diri sendiri, boleh.. Tapi tetap ingat, ada yang MAHA MENGENDALIKA
N SEGALANYA...

Untuk my best friend DHEA... Jangan sedih lagi yaa.. Semuanya akan baik2 aja.. Dan ingat juga, semuanya akan indah pada waktunya..



Ohyaa...
Thanks juga deh.. untuk "seseorang" yang udah rela, ngebuatin blog ini dan nulis profil aku di blognyaa.... "I'm happy now.. I don't know why... i feel like found a new hope from you.. Hihihi..

Okee....

Sekarang giliran yang ngebaca nichh

Pernah ngalamin gak susahnya untuk menjadi seseorang yang ikhlas???