Jumat, 06 Januari 2012
Surat Untuk mu....
Siapapun dia
Dear kamu, manusia yang diciptakan Allah untuk menemani sisa hidupku..
Aku menghabiskan ribuan waktu untuk menunggumu..
Menjalani semua kepedihan dan mengeluarkan banyak air mata hanya untuk bersabar menantikanmu datang, menyeka dan memeluk jiwa ku..
Aku bukanlah wanita sempurna yang mungkin banyak pria impikan. Aku wanita biasa, akan tetapi punya berjuta sayang untuk tetap mencintaimu, hingga akhir masa.
Wahai engkau yang akan memegang tanganku, melangkah menuju Syurga
Bimbinglah aku.. Karena sesungguhnya, dibalik semua keras hatiku, tersimpan rasa rindu setiap kamu hilang dari pandanganku.
Bimbinglah aku... Walaupun aku menggerutu karena itu, akan tetapi percayalah, bahwa aku memikirkan, mempertimbangkan dan melaksanakan semua yang kamu katakan.
Aku tidak akan meminta harta yang berlimpah untuk berbahagia dengan mu.. Aku hanya meminta, janganlah marah setiap aku membuat kesal. Sesungguhnya hal ini menyakiti semua jiwa ku..
Calon imamku...
Aku masih menunggu mu... Dalam setiap helaan nafasku..
Masih kesabaran ini yang menaungi jiwa dan hatiku...
Aku mencintai mu, dalam diam, dalam marah, dalam senyuman.....
Selasa, 20 Desember 2011
The Ordinary Of Life
Tidak tau harus memulai darimana, akan tetapi lebih setengah abad mengarungi banyak cerita yang sangat berbeda setiap harinya merupakan pengalaman yang luar biasa. Terkadang kita harus menyadari bahwa semua yang telah akan dilalui memang sudah ditentukan dengan sempurna oleh NYA. Cuma terkadang kita tidak pernah bisa “bersabar” dengan semua jalan cerita yang telah ditetapkan oleh sang penulis cerita.
Terkadang semuanya terasa berat, jalan yang terasa berbeda dan memuakkan untuk dihadapi, dengan masalah yang itu itu saja tanpa ada perkembangan yang benar dan visi jelas. Mengapa aku begini, tentunya hanya aku yang mengerti mengapa. Mencoba untuk memahami tidak ada manusia yang sempurna, aku berusaha membuka lebar semua detail pori pori tubuh ini, namun memang terkadang setan terbahak terbahak menjijikkan ketika aku berhasil mereka kalahkan.
Banyak yang bertanya, apa sebenarnya yang aku cari, apa sebenarnya yang aku inginkan, mengapa semuanya seperti sebuah permainan, aku juga tidak memiliki jawaban yang valid mengenai ini. Yang aku tau saat ini aku terus berjalan, mengikuti setapak yang masih panjang, tanpa ada ujung jelas terlihat.
Jika hati ini terasa lelah, aku akan berhenti sejenak, mengambil nafas dan berjalan lagi. Disaat semua orang terlihat sempurna dengan kehakikian hidupnya, maka disaat itulah, aku akan berkata pada hatiku, bahwa sebenarnya aku juga bahagia dengan semua “kado” yang telah DIA hadiahkan untukku. Aku sepenuhnya paham bahwa yang terlihat baik belum tentu baik adanya, begitu juga sebaliknya.
Everything will be unpredictable because the best plan will be yours if you believe... And i believe that the best plan is near with me...
Senin, 17 Januari 2011
Just For Share
"
Mengidentifikasi sebuah masalah, menuangkannya dalam pokok fikiran, memang terdengar sepertinya sangat mudah, tapi percayalah sulit untuk kita jalani. Hidup bagi saya adalah rangkaian kapasitas intuisi yang berjalan tidak normal. Semuanya terkadang tidak sesuai dengan yang kita fikirkan. Kembali ke teori bahwa hidup ini sudah ada skenarionya. Secara teori adalah benar semuanya terasa mudah, tapi secara faktual di dunia nyata, menerima semua ketetapan adalah hal sulit dan butuh waktu yang lama.
De javu saya akan tulisan "single happy" setahun yang lalu, kembali terasa saat saya memposting tulisan ini. Sudah sangat lama saya tidak menulis, sudah lama sekali tidak berkomunikasi dengan diri sendiri. Mungkin ini adalah bentuk pengingkaran marah dari my own personal life.. Ketika terjatuh, sakit dan luka adalah resikonya. Dan jika hati yang terluka, maka berkomunikasi dengan diri sendiri jawabannya.
Well... Ketika kita menggantungkan banyak cita cita, harapan dan keinginan bersama yang dulunya hanya ingin kita wujudkan sendirian, dan sekarang kita ingin mewujudkannya berdua maka pastinya akan mengundang ribuan kesedihan jika semua expektasi tersebut tidak teruwujud. Ditinggalkan ataupun sebaliknya, dalam kehidupan memang hal yang biasa. Dari seorang teman, dia mengatakan "semuanya akan terlihat baik, jika kita bisa mendominasi hati dengan kata yang baik". Tinggal pilihan itu ditangan.
When You Broke All My Expectation, hanya punya dua kemungkinan, yang pertama kita akan hancur dan merasa sia sia tanpa menyisakan pengendapan rasa percaya diri, bahwa sebenarnya hidup lebih indah dari sebuah harapan kosong. Dan yang kedua, kita akan bangkit dan menciptakan harapan baru yang wajib harus terwujud. Menjadikan semuanya sebagai rytme hidup untuk mendapatkan aura positif di hari hari berikutnya.
Secara teori, sekali lagi semuanya terasa mudah, sangat mudah sehingga banyak orang yang terjebak dengan kemampuan teori yang luar biasa, sementara dalam prakteknya, berbanding terbalik dengan teori yang dituturkan.
"Kualitas seseorang ditentukan dari kualitas masalah yang dia dihadapi dan bagaimana treatment untuk menyelesaikan semuanya"
Ketika semua cita cita dan harapan hancur, ciptakan dan lebih berusaha mewujudkan semua harapan dengan hasil sempurna.
When You Broke All My Expectations",terdengar seperti kalimat pengingkaran sebuah keputus asaan terhadap sesuatu.
Mengidentifikasi sebuah masalah, menuangkannya dalam pokok fikiran, memang terdengar sepertinya sangat mudah, tapi percayalah sulit untuk kita jalani. Hidup bagi saya adalah rangkaian kapasitas intuisi yang berjalan tidak normal. Semuanya terkadang tidak sesuai dengan yang kita fikirkan. Kembali ke teori bahwa hidup ini sudah ada skenarionya. Secara teori adalah benar semuanya terasa mudah, tapi secara faktual di dunia nyata, menerima semua ketetapan adalah hal sulit dan butuh waktu yang lama.
De javu saya akan tulisan "single happy" setahun yang lalu, kembali terasa saat saya memposting tulisan ini. Sudah sangat lama saya tidak menulis, sudah lama sekali tidak berkomunikasi dengan diri sendiri. Mungkin ini adalah bentuk pengingkaran marah dari my own personal life.. Ketika terjatuh, sakit dan luka adalah resikonya. Dan jika hati yang terluka, maka berkomunikasi dengan diri sendiri jawabannya.
Well... Ketika kita menggantungkan banyak cita cita, harapan dan keinginan bersama yang dulunya hanya ingin kita wujudkan sendirian, dan sekarang kita ingin mewujudkannya berdua maka pastinya akan mengundang ribuan kesedihan jika semua expektasi tersebut tidak teruwujud. Ditinggalkan ataupun sebaliknya, dalam kehidupan memang hal yang biasa. Dari seorang teman, dia mengatakan "semuanya akan terlihat baik, jika kita bisa mendominasi hati dengan kata yang baik". Tinggal pilihan itu ditangan.
When You Broke All My Expectation, hanya punya dua kemungkinan, yang pertama kita akan hancur dan merasa sia sia tanpa menyisakan pengendapan rasa percaya diri, bahwa sebenarnya hidup lebih indah dari sebuah harapan kosong. Dan yang kedua, kita akan bangkit dan menciptakan harapan baru yang wajib harus terwujud. Menjadikan semuanya sebagai rytme hidup untuk mendapatkan aura positif di hari hari berikutnya.
Secara teori, sekali lagi semuanya terasa mudah, sangat mudah sehingga banyak orang yang terjebak dengan kemampuan teori yang luar biasa, sementara dalam prakteknya, berbanding terbalik dengan teori yang dituturkan.
"Kualitas seseorang ditentukan dari kualitas masalah yang dia dihadapi dan bagaimana treatment untuk menyelesaikan semuanya"
Ketika semua cita cita dan harapan hancur, ciptakan dan lebih berusaha mewujudkan semua harapan dengan hasil sempurna.
Jumat, 22 Januari 2010
And...... it's over!!
I'm happy, because I had been a wonderful part of your life. We smiled happily, and had wept bitterly. Everything is still remembered clearly, all is still there and will continue to exist. You are part of that will continue to live.
Me and you, the way it has been different. And this is life.
Someone say, that time would kill this pain, and rest assured, that I'll be fine without you wrote.
Keep the spirit my cadet, and I'm SURE you and me will find the best later.
Just for my Cadet. ^-^
Me and you, the way it has been different. And this is life.
Someone say, that time would kill this pain, and rest assured, that I'll be fine without you wrote.
Keep the spirit my cadet, and I'm SURE you and me will find the best later.
Just for my Cadet. ^-^
Senin, 27 April 2009
1 : 4, Itu bukan Keadilan!!!!
Well, nulis blog lagi... Beberapa minggu terakhir, agak sedikit ribet. Banyak kerjaan, deadline serta tanggung jawab yang harus kelar dalam waktu yang bersamaan... Pengen banget nulis.. Tapi, seperti biasa, belum ada inspirasi. Tapi akhirnya, ada kesempatan juga buat nulis.. Finally..
And Then the stories Goes...
Akhir-akhir ini banyak tema-tema tentang kehidupan yang sedikit menggelitik hati. Fenomena ini yang ingin coba saya angkat...
Pernah denger lagunya Ahmad Dhani yang judulnya Madu 3.. Kabarnya lagu ini, adalah lagu Recycle dari penyanyi legendaris negeri Jiran yaitu P.Ramli. Untuk yang belum tau lagu ini, saya berusaha untuk menyimpulkannya. Dalam lagu ini, menceritakan bagaimana nikmatnya menjadi seorang lelaki. Mengapa saya bisa menyimpulkan demikian? Banyak lirik "nakal" yang seolah-olah "menjatuhkan" harkat martabat kami sebagai wanita. Seperti :
Istri tua merajuk, balik ke rumah istri muda, kalau dua-duanya merajuk, ana kawin tiga..
WHAT THE HELL OF THIS!!!!
Poligami saat ini sedang berusaha untuk disamarkan menjadi sebuah hal wajar, dan berketetapan serta di halalkan dalam norma kesusilaan masyarakat. Dan jika kita berpijak dalam keadaan lingkungan masyarakat yang Riil saat ini, sepertinya hal itu sudah terjadi. Menjadi istri kedua, ketiga atau keempat sekalipun bukanlah sebuah aib. Fenomena selingkuh juga menjadi biasa dimasyarakat. Entahlah....
Jika poligami disahkan dalam agama, saya yakin hal tersebut terjadi karena sesuatu kondisi yang sangat urgent. Artinya, poligami yang terjadi hanya karena NAFSU, bukan sebuah hal yang dianjurkan dalam agama. Jadi, jangan berkedok dalam lindungan agama, jika ingin menutupi nafsu!!
Emosi wat?? Yupz... Banget..
Saya berusaha untuk proporsional dalam menanggapi ini, mungkin adalah tidak adil jika secara sepihak menyalahkan lelaki, karena jika diibaratkan "Kucing mana sich yang gak suka ikan" Apalagi ikannya bohay dan suka menggeliat-geliat di depan kucing, pastinya diterkam kan??
Sekali lagi, saya berusaha untuk menyikapi ini dengan adil [walaupun susah]. Benarkah ini ada kaitannya dengan jumlah wanita yang semakin banyak dan jumlah lelaki yang semakin sedikit, sehingga 1 orang laki-laki berhak atas 4 atau 5 lima perempuan?? Jika itu benar, alangkah tidak adilnya.
Jika hati ini terbuat dari batu, ini bukan sebuah masalah. Tapi hati ini terbuat bukan dari batu. Wanita tetaplah wanita, sekuat apapun dia, tetap dia butuh dekapan tulus dari pria yang dicintainya. Lalu, jika pria tersebut juga mendekap wanita lain?? Haruskah mereka tertawa dan memaksa diri untuk menerima takdirnya.
Saya hanya berdoa, semoga wanita - wanita lain dijauhkan dari hal-hal ini [termasuk saya] amiiinn...
Dan kalaulah ada poligami, saya berharap itu terjadi bukan atas dasar nafsu, tapi karena memang kondisi yang amat sangat sulit untuk dihindari, walaupun bagi saya tetap sulit untuk bisa menerimanya..
Sekali lagi, saya tidak ingin memojokkan kaum adam disini, tapi terus terang fenomena ini sangat menakutkan bagi saya...
Saya hanya bisa berdoa, semoga ALLAH menjauhkan saya dan kaum perempuan yang lain, dari hal ini...
And Then the stories Goes...
Akhir-akhir ini banyak tema-tema tentang kehidupan yang sedikit menggelitik hati. Fenomena ini yang ingin coba saya angkat...
Pernah denger lagunya Ahmad Dhani yang judulnya Madu 3.. Kabarnya lagu ini, adalah lagu Recycle dari penyanyi legendaris negeri Jiran yaitu P.Ramli. Untuk yang belum tau lagu ini, saya berusaha untuk menyimpulkannya. Dalam lagu ini, menceritakan bagaimana nikmatnya menjadi seorang lelaki. Mengapa saya bisa menyimpulkan demikian? Banyak lirik "nakal" yang seolah-olah "menjatuhkan" harkat martabat kami sebagai wanita. Seperti :
Istri tua merajuk, balik ke rumah istri muda, kalau dua-duanya merajuk, ana kawin tiga..
WHAT THE HELL OF THIS!!!!
Poligami saat ini sedang berusaha untuk disamarkan menjadi sebuah hal wajar, dan berketetapan serta di halalkan dalam norma kesusilaan masyarakat. Dan jika kita berpijak dalam keadaan lingkungan masyarakat yang Riil saat ini, sepertinya hal itu sudah terjadi. Menjadi istri kedua, ketiga atau keempat sekalipun bukanlah sebuah aib. Fenomena selingkuh juga menjadi biasa dimasyarakat. Entahlah....
Jika poligami disahkan dalam agama, saya yakin hal tersebut terjadi karena sesuatu kondisi yang sangat urgent. Artinya, poligami yang terjadi hanya karena NAFSU, bukan sebuah hal yang dianjurkan dalam agama. Jadi, jangan berkedok dalam lindungan agama, jika ingin menutupi nafsu!!
Emosi wat?? Yupz... Banget..
Saya berusaha untuk proporsional dalam menanggapi ini, mungkin adalah tidak adil jika secara sepihak menyalahkan lelaki, karena jika diibaratkan "Kucing mana sich yang gak suka ikan" Apalagi ikannya bohay dan suka menggeliat-geliat di depan kucing, pastinya diterkam kan??
Sekali lagi, saya berusaha untuk menyikapi ini dengan adil [walaupun susah]. Benarkah ini ada kaitannya dengan jumlah wanita yang semakin banyak dan jumlah lelaki yang semakin sedikit, sehingga 1 orang laki-laki berhak atas 4 atau 5 lima perempuan?? Jika itu benar, alangkah tidak adilnya.
Jika hati ini terbuat dari batu, ini bukan sebuah masalah. Tapi hati ini terbuat bukan dari batu. Wanita tetaplah wanita, sekuat apapun dia, tetap dia butuh dekapan tulus dari pria yang dicintainya. Lalu, jika pria tersebut juga mendekap wanita lain?? Haruskah mereka tertawa dan memaksa diri untuk menerima takdirnya.
Saya hanya berdoa, semoga wanita - wanita lain dijauhkan dari hal-hal ini [termasuk saya] amiiinn...
Dan kalaulah ada poligami, saya berharap itu terjadi bukan atas dasar nafsu, tapi karena memang kondisi yang amat sangat sulit untuk dihindari, walaupun bagi saya tetap sulit untuk bisa menerimanya..
Sekali lagi, saya tidak ingin memojokkan kaum adam disini, tapi terus terang fenomena ini sangat menakutkan bagi saya...
Saya hanya bisa berdoa, semoga ALLAH menjauhkan saya dan kaum perempuan yang lain, dari hal ini...
Selasa, 10 Maret 2009
Fenomena Demokrasi Salah Arti
Sistem Demokrasi salah arti. Itulah pandangan saya, menyikapi fenomena caleg yang ada di Indonesia saat ini. Dimanapun kita berada saat ini, saya yakin anda juga melihat hal yang sama, yaitu poster dan baliho caleg ada dimana-mana. Mereka beramai-ramai "menjual mimpi". Dan tak jarang dari mereka melakukan "pembohongan publik". Mereka menuliskan visi dan misi, yang mereka sendiri tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Terlalu banyak, dan membingungkan. Karena kuantitas lebih tinggi, mengakibatkan kualitas tertutupi. Banyak partai dan pastinya banyak caleg.
MARI KITA LIHAT FENOMENA INI.
Menjadi seorang wakil rakyat, jika diartikan sesuai dengan definisi berpolitik harfiah adalah orang yang akan menjadi "corong" utama dari seluruh keinginan masyarakat, dan ini bukan pekerjaan yang mudah. Sekali lagi, bukan pekerjaan yang mudah. Menurut saya, "tidak semua orang mampu melakukannya" Dalam sebuah buku politik yang dikarang oleh KJ.Holsty, jelas dikatakan, seorang legislator, adalah orang-orang terpilih, yang mengerti dan memahami berbagai esensi politik, baik itu politik praktis ataupun politik verbal. Dari merekalah, akan dibuat banyak keputusan yang menyangkut "harkat hidup orang banyak". So, sekali lagi, jadi seorang legislator bukan pekerjaan yang mudah!!..
Lalu mari kita lihat fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini. Banyak orang yang berbondong-bondong menjadi seorang caleg. Mulai dari kalangan intelek sampai dengan kalangan masyarakat "biasa".
Sebelumnya saya minta maaf, ini adalah pandangan saya, sebagai seorang broadcaster, wartawati, dan mahasiswi politik.
1. CALEG yang diambil dari kalangan masyarakat "biasa".
Mungkin alasan yang paling mendasar adalah, "karena mereka adalah orang biasa, karena mereka adalah rakyat, maka mereka akan lebih mengerti penderitaan rakyat". Sehingga, ada pengamen yang menjadi seorang caleg, tukang sate, tukang roti bakar. Bila secara global, teori ini bisa dikatakan benar, sebab dan akibatnya saling berkaitan, tapi jika kita alihkan ke definisi politik, hal ini MEMBINGUNGKAN. Sekali lagi, menjadi seorang legislator bukan hanya harus mengerti tentang penderitaan rakyat, tapi juga harus mengerti tentang bagaimana cara mencari solusi terhadap permasalahan yang dirasakan oleh rakyat. Mempertahankan pendapat dalam "penjara dewan" bukan hanya perkara pernah mengalaminya atau tidak. Mengertikah mereka tentang etika politik, mengertikah mereka tentang koalisi politik, mengertikah mereka dengan gap dan esensi neraka politik? Fenomena ini harus dipertimbangkan, jangan sampai kita "memilih timun bungkuk" Duduk, diam, dengarkan dan tanda tangan.
2. Pahlawan dadakan dan kesiangan.
Ini yang paling banyak kita jumpai. Tiba-tiba saja ada fogging gratis, tiba-tiba ada salah satu caleg "door to door" memberikan bantuan, sembako, sarung, obat-obatan. Berdialog dengan rakyat. Nginap di perkampungan. Kaget? Pastinya!! Kemaren-kemaren kemana pak?? Mencari suaka politik? Yeah... Mungkin bagi masyarakat yang berada di "pinggiran" akan tergugah hatinya, tapi berbeda dengan masyarakat yang berada di perkotaan, yang lebih heterogen. Mereka pintar, dan tidak bisa dibohongi. Dan caleg seperti ini, sangat rentan dengan penyakit "stress dan kejiwaan", karena ketika mereka telah mengeluarkan banyak dana untu mencapai tujuan, tentunya mereka menginginkan keuntungan yang berlipat. Lalu, bagaimana jika tujuannya tidak tercapai?? Anda bisa menjawabnya sendiri.
3. Caleg ASBUN
Saya pernah bertatap muka langsung dengan caleg yang memiliki type sepeti ini. Saya pernah mendapatkan tugas, mewawancarai seorang caleg. Amppuuun.... "Oknum" caleg ini sendiri tidak mengerti apa yang menjadi visi nya. Tidak mengerti apa yang akan dia lakukan nanti setelah terpilih. Dan sekali lagi "Inikah orang yang akan menjadi wakil kita?"
Huh...
No Body's Perfect, yeah itu benar, tapi boleh dunk kita mencari yang hampir sempurna
Menurut saya, memang tidak semua caleg seperti yang disebutkan diatas. Saya juga pernah bertemu dengan caleg yang memang "eksis" di masyarakat. Dikenal oleh masyarakat. Bukan "ibu peri" dadakan. Yang telah mendengarkan rintihan rakyat dari dulu, jauh sebelum pahlawan gentayangan itu datang.
Ada juga caleg yang memang hebat, pintar, mengerti dan selalu mendukung yang kecil. Memberikan kekuatan bagi yang lemah. Percayalah, mereka ada, namun dalam jumlah yang sedikit.
Pandai-pandailah anda untuk menilai wakil rakyat anda, sebelum menjatuhkan pilihan. JAngan sampai anda salah pilih.. Karena menentukan pilihan ini, menurut saya sepeti mencari "JARUM DALAM TUMPUKAN JERAMI"
MARI KITA LIHAT FENOMENA INI.
Menjadi seorang wakil rakyat, jika diartikan sesuai dengan definisi berpolitik harfiah adalah orang yang akan menjadi "corong" utama dari seluruh keinginan masyarakat, dan ini bukan pekerjaan yang mudah. Sekali lagi, bukan pekerjaan yang mudah. Menurut saya, "tidak semua orang mampu melakukannya" Dalam sebuah buku politik yang dikarang oleh KJ.Holsty, jelas dikatakan, seorang legislator, adalah orang-orang terpilih, yang mengerti dan memahami berbagai esensi politik, baik itu politik praktis ataupun politik verbal. Dari merekalah, akan dibuat banyak keputusan yang menyangkut "harkat hidup orang banyak". So, sekali lagi, jadi seorang legislator bukan pekerjaan yang mudah!!..
Lalu mari kita lihat fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini. Banyak orang yang berbondong-bondong menjadi seorang caleg. Mulai dari kalangan intelek sampai dengan kalangan masyarakat "biasa".
Sebelumnya saya minta maaf, ini adalah pandangan saya, sebagai seorang broadcaster, wartawati, dan mahasiswi politik.
1. CALEG yang diambil dari kalangan masyarakat "biasa".
Mungkin alasan yang paling mendasar adalah, "karena mereka adalah orang biasa, karena mereka adalah rakyat, maka mereka akan lebih mengerti penderitaan rakyat". Sehingga, ada pengamen yang menjadi seorang caleg, tukang sate, tukang roti bakar. Bila secara global, teori ini bisa dikatakan benar, sebab dan akibatnya saling berkaitan, tapi jika kita alihkan ke definisi politik, hal ini MEMBINGUNGKAN. Sekali lagi, menjadi seorang legislator bukan hanya harus mengerti tentang penderitaan rakyat, tapi juga harus mengerti tentang bagaimana cara mencari solusi terhadap permasalahan yang dirasakan oleh rakyat. Mempertahankan pendapat dalam "penjara dewan" bukan hanya perkara pernah mengalaminya atau tidak. Mengertikah mereka tentang etika politik, mengertikah mereka tentang koalisi politik, mengertikah mereka dengan gap dan esensi neraka politik? Fenomena ini harus dipertimbangkan, jangan sampai kita "memilih timun bungkuk" Duduk, diam, dengarkan dan tanda tangan.
2. Pahlawan dadakan dan kesiangan.
Ini yang paling banyak kita jumpai. Tiba-tiba saja ada fogging gratis, tiba-tiba ada salah satu caleg "door to door" memberikan bantuan, sembako, sarung, obat-obatan. Berdialog dengan rakyat. Nginap di perkampungan. Kaget? Pastinya!! Kemaren-kemaren kemana pak?? Mencari suaka politik? Yeah... Mungkin bagi masyarakat yang berada di "pinggiran" akan tergugah hatinya, tapi berbeda dengan masyarakat yang berada di perkotaan, yang lebih heterogen. Mereka pintar, dan tidak bisa dibohongi. Dan caleg seperti ini, sangat rentan dengan penyakit "stress dan kejiwaan", karena ketika mereka telah mengeluarkan banyak dana untu mencapai tujuan, tentunya mereka menginginkan keuntungan yang berlipat. Lalu, bagaimana jika tujuannya tidak tercapai?? Anda bisa menjawabnya sendiri.
3. Caleg ASBUN
Saya pernah bertatap muka langsung dengan caleg yang memiliki type sepeti ini. Saya pernah mendapatkan tugas, mewawancarai seorang caleg. Amppuuun.... "Oknum" caleg ini sendiri tidak mengerti apa yang menjadi visi nya. Tidak mengerti apa yang akan dia lakukan nanti setelah terpilih. Dan sekali lagi "Inikah orang yang akan menjadi wakil kita?"
Huh...
No Body's Perfect, yeah itu benar, tapi boleh dunk kita mencari yang hampir sempurna
Menurut saya, memang tidak semua caleg seperti yang disebutkan diatas. Saya juga pernah bertemu dengan caleg yang memang "eksis" di masyarakat. Dikenal oleh masyarakat. Bukan "ibu peri" dadakan. Yang telah mendengarkan rintihan rakyat dari dulu, jauh sebelum pahlawan gentayangan itu datang.
Ada juga caleg yang memang hebat, pintar, mengerti dan selalu mendukung yang kecil. Memberikan kekuatan bagi yang lemah. Percayalah, mereka ada, namun dalam jumlah yang sedikit.
Pandai-pandailah anda untuk menilai wakil rakyat anda, sebelum menjatuhkan pilihan. JAngan sampai anda salah pilih.. Karena menentukan pilihan ini, menurut saya sepeti mencari "JARUM DALAM TUMPUKAN JERAMI"
Minggu, 01 Maret 2009
I'am single and very happy... Is it the truth things???
Aku baik-baik saja / jalani hidup yang aku punya //
Hidupku sangat sempurna // I'am Single and very happy ///...
Sepertinya lagu ini menjadi sebuah penguat bagi para wanita single. Kita bisa denger kata-katanya yang simple, tapi "Paaasss" banget. So, wanita single, ini sebuah pertanyaan yang wajib dijawab dengan jujur..
"Tanpa cinta, benarkah kita [wanita single] bahagia?"
Logikanya, GAK.
Mungkin ada yang ingat dengan cerita Adam & Hawa. Tujuan Hawa diciptakan adalah untuk menemani Adam. Hawa lah yang bertugas menyirami hati dan cinta Adam dengan air ketulusan.
Jadi bila kita diizinkan untuk berandai-andai dan membuat sebuah hipotesa, wanita diciptakan penuh dengan cinta dan kasih sayang. Mereka akan melengkapi dan dilengkapi oleh kasih sayang. Nah, bila kita hidup tanpa "cinta", itu sebuah hal yang mustahil bukan. Tapi sebelum dilanjutkan, definisi cinta disini, adalah cinta dengan pasangan, bukan cinta terhadap keluarga, karena ini tentunya akan menimbulkan perbedaan makna.
Nah, mencoba untuk menyelami makna lagu Opie, i'am single and very happy...
Terus terang, saya termasuk kedalam mereka yang tidak begitu yakin ini benar sepenuhnya. Bagi saya, sehebat apapun seorang wanita, sekuat apapun dia berdiri, sesempurna apapun hidupnya, dia tetap memerlukan "cinta" walaupun dari pria yang "biasa". Mengapa demikian? Karena hal ini sudah menjadi sebuah ketetapan, yang tak kan pernah terbantahkan..
Akan tetapi para wanita.... Jangan langsung beranggapan, karena kita butuh pria, tanpa filterisasi, kita tidak memilih, yang penting PUNYA SUAMI....
Sebagai single, kita memang harus happy... Happy disini adalah menikmati hidup, dan menjadi yang terbaik dalam setiap detik hidup kita, dan tanpa meninggalkan kodrat kita...
Wanita... Kita punya hak untuk memilih... Memilih yang terbaik... Memilih mereka yang akan menjadi imam dalam kehidupan kita selamanya...
Tapi sebelum memilih, kita harus menjadi wanita yang "baik" terlebih dahulu, karena saya pernah baca, janji Allah bagi para wanita ...
"Kamu akan mendapatkan jodoh, sesuai dengan dirimu.. Jika kamu baik, maka baiklah jodohmu, tapi jika kamu buruk, maka yang demikian itulah sesuai dengan kamu"
So ladies....
Pilihan ada di tangan kita...
Be a single... It's not a bad thing...
Be a single... Make it easy and happy...
Tapi selama jadi SINGLE... Jangan pernah menutup diri, dan terkungkung dalam paradigma "single and very happy"...
Bukankah kita juga tetap harus mencari "mereka" yang akan menjadi imam dalam hidup kita...
Cayoo ladiesss...
Nb: Yang nulis juga dalam proses menjadi baik... Doain yaaaaaa
Hidupku sangat sempurna // I'am Single and very happy ///...
Sepertinya lagu ini menjadi sebuah penguat bagi para wanita single. Kita bisa denger kata-katanya yang simple, tapi "Paaasss" banget. So, wanita single, ini sebuah pertanyaan yang wajib dijawab dengan jujur..
"Tanpa cinta, benarkah kita [wanita single] bahagia?"
Logikanya, GAK.
Mungkin ada yang ingat dengan cerita Adam & Hawa. Tujuan Hawa diciptakan adalah untuk menemani Adam. Hawa lah yang bertugas menyirami hati dan cinta Adam dengan air ketulusan.
Jadi bila kita diizinkan untuk berandai-andai dan membuat sebuah hipotesa, wanita diciptakan penuh dengan cinta dan kasih sayang. Mereka akan melengkapi dan dilengkapi oleh kasih sayang. Nah, bila kita hidup tanpa "cinta", itu sebuah hal yang mustahil bukan. Tapi sebelum dilanjutkan, definisi cinta disini, adalah cinta dengan pasangan, bukan cinta terhadap keluarga, karena ini tentunya akan menimbulkan perbedaan makna.
Nah, mencoba untuk menyelami makna lagu Opie, i'am single and very happy...
Terus terang, saya termasuk kedalam mereka yang tidak begitu yakin ini benar sepenuhnya. Bagi saya, sehebat apapun seorang wanita, sekuat apapun dia berdiri, sesempurna apapun hidupnya, dia tetap memerlukan "cinta" walaupun dari pria yang "biasa". Mengapa demikian? Karena hal ini sudah menjadi sebuah ketetapan, yang tak kan pernah terbantahkan..
Akan tetapi para wanita.... Jangan langsung beranggapan, karena kita butuh pria, tanpa filterisasi, kita tidak memilih, yang penting PUNYA SUAMI....
Sebagai single, kita memang harus happy... Happy disini adalah menikmati hidup, dan menjadi yang terbaik dalam setiap detik hidup kita, dan tanpa meninggalkan kodrat kita...
Wanita... Kita punya hak untuk memilih... Memilih yang terbaik... Memilih mereka yang akan menjadi imam dalam kehidupan kita selamanya...
Tapi sebelum memilih, kita harus menjadi wanita yang "baik" terlebih dahulu, karena saya pernah baca, janji Allah bagi para wanita ...
"Kamu akan mendapatkan jodoh, sesuai dengan dirimu.. Jika kamu baik, maka baiklah jodohmu, tapi jika kamu buruk, maka yang demikian itulah sesuai dengan kamu"
So ladies....
Pilihan ada di tangan kita...
Be a single... It's not a bad thing...
Be a single... Make it easy and happy...
Tapi selama jadi SINGLE... Jangan pernah menutup diri, dan terkungkung dalam paradigma "single and very happy"...
Bukankah kita juga tetap harus mencari "mereka" yang akan menjadi imam dalam hidup kita...
Cayoo ladiesss...
Nb: Yang nulis juga dalam proses menjadi baik... Doain yaaaaaa
Langganan:
Postingan (Atom)